A. Pengertian Gaya
Gaya adalah tarikan/dorongan.
Gaya-gaya yang bekerja pada benda dapat mengakibatkan perubahan-perubahan
sebagai berikut:
- · Benda diam menjadi bergerak
- · Benda bergerak menjadi diam
- · Bentuk dan ukuran benda berubah
- · Arah gerak benda berubah
Berdasarkan sifatnya, gaya
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
1)
Gaya
sentuh
Adalah tarikan/dorongan yang
terjadi karena adanya sentuhan diantara dua benda atau lebih.
2)
Gaya
tak sentuh
Adalah tarikan/dorongan yang
terjadi tanpa adanya sentuhan dengan benda atau ada jarak antara benda dan
penyebabnya.
Berdasarkan penyebabnya, gaya
dapat dikelompokkan menjadi 7 macam, yaitu: Gaya Otot, Gaya Pegas, Gaya Gesekan,
Gaya Magnet, Gaya Listrik,
Gaya Gravitasi, dan Gaya Mesin
B.
Resultan
Gaya
Gaya memiliki besar (nilai) dan
arah karena gaya termasuk besaran vektor. Gaya dapat dilukiskan dengan
menggunakan diagram vektor berupa anak panah.
Alat yang digunakan untuk
mengukur gaya adalah neraca pegas atau dinamometer.
Dalam Sistem Internasional (MKS)
satuan gaya adalah newton atau disingkat N.
1 N
= 1 kg m/s2
|
Dalam Sistem CGS satuan Gaya
adalah dyne.
1 dyne = 1 g cm /s2
|
Hubungan
newton dengan dyne adalah sebagai berikut:
1 N = 105 dyne
|
1 dyne = 10-5 N
|
Gaya
diberi lambang F yang berasal dari kata force.
Beberapa
gaya yang bekerja pada suatu benda dalam satu garis kerja dapat diganti oleh sebuah gaya yang dinamakan
resultan gaya.
Secara
matematis besarnya resultan gaya (R) dinyatakan sebagai berikut:
R =
F1 + F2 +F3 + . . .
|
Tanda positif (+) untuk gaya yang
arahnya ke kanan/ke atas
Tanda negatif (-) untuk gaya yang
arahnya ke kiri/ kebawah
C.
Gaya Gesek
Gaya gesekan adalah gaya yang
timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan benda dengan arah
berlawanan terhadap kecenderungan arah gerak benda.
Besar gaya gesekan bergantung
pada kasar dan halusnya permukaan yang saling bergesekan. Permukaan yang kasar
akan menimbulkan gaya gesekan yang relatif lebih besar daripada permukaan yang
lebih halus. Gaya gesekan juga dipengaruhi berat benda, tetapi tidak
dipengaruhi luas permukaan benda yang saling bergesekan.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya
gesekan dapat menguntungkan dan sekaligus juga dapat merugikan kita.
1.
Gaya
gesekan yang menguntungkan
a)
Gaya
gesekan antara kaki dan permukaan lantai/jalan mengakibatkan kita dapat
berjalan
b)
Gaya
gesekan antara parasut dengan udara menyebabkan para penerjun dapat melayang di
udara dan jatuh dengan perlahan.
c)
Sistem
rem pada kendaraan untuk memperlambat/memberhentikan kendaraan.
2.
Gaya
gesekan yang merugikan
a)
Gaya
gesekan antara ban mobil/motor dengan jalan mengakibatkan ban mobil/motor cepat
tipis.
b)
Alas
sandal dan sepatu menjadi tipis karena sering bergesekan dengan jalan.
Gaya
gesekan terbagi menjadi dua macam,yaitu:
1.
Gaya
gesekan statis
Adalah gaya gesekan antara dua
benda yang akan mulai bergerak atau diam.
2.
Gaya
gesekan kinetik
Adalah
gaya gesekan antara dua benda yang mana salah satu bendanya ada yang bergerak.
D.
Gaya Berat
Berat benda adalah gaya gravitasi
bumi yang bekerja pada benda tersebut.
Berat suatu benda dapat berubah bergantung pada besarnya gaya gravitasi.
Besarnya gaya gravitasi bergantung [pada ketinggian letak suatu benda dari
permukaan bumi. Semakin tinggi letak benda dari permukaan bumi, maka semakin
kecil gaya gravitasinya.
Satuan berat dinyatakan dengan
satuan gaya, yaitu newton (N). secara matematis, berat dinyatakan sebagai
berikut:
Berat = massa x percepatan gravitasi
W
= m .
g
|
Keterangan: w = berat (N)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
E.
Hukum-hukum Newton
1. Hukum
I Newton
Hukum
I Newton berbunyi:
“Setiap benda akan
tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan apabila tidak ada
gaya yang mengubah keadaan itu”.
Hukum I Newton dirumuskan sebagai
berikut:
∑F
=0
|
Beberapa contoh aplikasi Hukum I
Newton dalam kehidupan sehari-hari:
a)
Seseorang
yang turun dari sebuah bis yang masih melaju akan terjerembab mengikuti arah
gerak bis.
b)
Atraksi
seorang pengendara motor yang dapat mengangkat ban belakang motornya dengan
cara mengerem ban depan secara mendadak ketika motor melaju.
2. Hukum
II Newton
Hukum II Newton berbunyi:
“ Benda mengalami
gaya akan memperoleh percepatan yang besarnya berbanding lurus dengan besar
jumlah gayanya dan berbanding terbalik dengan massanya”.
Secara matematis, Hukum II Newton
dirumuskan sebagai berikut:
a = F/m
atau F = m . a
|
Keterangan: F = gaya yang bekerja pada benda (N)
m= massa benda (Kg)
a = percepatan benda (m/s2)
Beberapa contoh aplikasi Hukum II
Newton dalam kehidupan sehari-hari:
a)
Mobil
yang mogok akan lebih mudah didorong oleh dua orang, dibandingkan didorong oleh
satu orang.
b)
Bola
golf yang dipukul dengan keras akan bergerak lebih cepat dibandingkan dengan
bola golf yang dipukul pelan.
3.
Hukum
III Newton
Hukum
III Newton berbunyi:
“ Jika suatu benda
mengerjakan gaya (melakukan aksi) pada benda lain, maka timbul gaya reaksi dari
benda tersebut terhadap benda semula gaya besarnya sama, sedangkan arahnya
berlawanan”.
Secara matematis, hukum III
Newton sebagai berikut:
F aksi = F reaksi atau F1 = - F2
|
Tanda
negatif (-) menunjukkan kedua gaya berlawanan arah.
Beberapa contoh aplikasi Hukum
III Newton dalam kehidupan sehari-hari:
a)
Temanmu
mendorong meja. Gaya diberikan temanmu kepada meja.
b)
Paku
memukul paku. Gaya diberikan palu kepada paku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar